Minggu, 08 September 2013

Menggali Misteri Aztec

By Robert Draper, foto Kenneth Garret dan Jesús López.
Resensi



Di tepi Plaza Zócalo yang terkenal di Mexico City, di samping reruntuhan piramida keramat Aztec yang dikenal sebagai Templo Mayor, Tim arkeologi yang dipimpin oleh Leonardo López Luján menemukan binatang yang dijuluki Aristo-Canine (anjing bangsawan) pada musim panas 2008, dua tahun setelah proses penggalian dimulai. Di saat yang bersamaan, ditemukan benda yang mecengangkan yaitu monolit segi empat seberat 12 ton yang terbuat dari batu andesit berwarna agak merah muda yang pecah menjadi empat keeping batu besar. Keping-keping itu begitu mirip dengan dewi bumi Tlaltecuhtli (dibaca tlal-tek-tli)-lambang Daur kehidupan dan kematian yang diyakini bangsa Aztec. Dewi itu dalam posisi berjongkok untuk melahirkan sambil meminum darahnya sendiri, melahap ciptaannya sendiri. Ini adalah monolit Aztec ketiga yang ditemukan secara kebetulan di wilayah Templo Mayor. Selain itu ditemukan juga Batu Matahari dari basal hitam seberat 24 ton (digali pada 1790) dan cakram Coyolxauhqui, dewi bulan seberat 8 ton (1978).
             
Templo Mayor

Penemuan anjing bangsawan di bagian terbawah kotak persembahan yang dihias dengan rapi, permukaan tubuhnya ditutupi kulit kerang dan sisa-sisa kepiting, ketam dan siput-makhluk hidup yang dibawa ke lokasi dari Teluk Mexico, serta dari Samudera Atlantik dan Pasifik, dalam kosmologi Aztec, menurut López Luján, tampilan tersebut menyiratkan lapisan pertama alam baka dan di anjing bertugas memandu roh tuannya menyebrangi sungai yang berbahaya. Pertanyaannya, roh manusia mana yang dipandu? 
             


Sejak penaklukan mexico pada 1521 oleh Hernán Contés dari Spanyol, belum pernah ditemukan satu pun rangka jenazah dari 11 orang yang memerintah sebagai tlatoani, raja Aztec. Meski demikian, catatan sejarah mengatakan bahwa tiga orang penguasa Aztec telah dikremasi dan abu mereka dikuburkan di kaki Templo Mayor. Ketika monolit Tlaltecuhtli ditemukan, López Luján mengamati bahwa dewi yang ditampilan itu mencengkeram seekor kelinci, yang menampilkan sepuluh titik di kaki kanannya. Dalam sistem penulisan Aztec, 10-Kelinci adalah tahun 1502, pada tahun itu berlangsung pemakaman raja yang paling ditakuti, Ahuitzotl, dengan upacara megah.
             

Ahuitzotl adalah Perwira militer berpangkat tinggi yang naik tahta pada 1486 setelah kakaknya Tizoc kehilangan kendali atas kerajaan dan lenyap-mungkin akibat diracun, mungkin juga tewas di tangan adiknya sendiri. Namanya Ahuitzotl, dalam bahasa Nahuatl berarti sosok mirip berang-berang bengis yang dapat mencekik manusia dengan ekornya yang berotot. Kemenangan Ahuitzotl sebanyak 45 kali, kegemilangan masa pemerintahannya selama 16 tahun, dipuja-puji dengan indahnya dalam naskah raja  muda Spanyol, dikenal sebagai Codex Mendoza.
            


Pada upacara pemakamannya, 200 orang budak dipilih untuk menyertai Ahuitzotl ke alam baka. Mereka didandani dengan pakaian yang bagus, membawa aneka barang untuk keperluan perjalanan ini, digiring ke Templo Mayor, dan di sana jantung mereka direnggut, lalu tubuh mereka dilontarkan ke api pembakaran jenazah. Sisa-sisa pembakaran tubuh mereka, dan tubuh tuan mereka konon dikuburkan di depan Templo Mayor. Gambaran kasar tentang bangsa Aztec yang haus darah adalah gambaran yang juga menyesatkan. Dikatakan bangsa Spanyol, 80.400 orang dibantai dalam satu kali upacara persembahan di kuil. Kita tidak bisa menyangkal adanya persembahan berupa manusia.


Tidak seperti suku Maya-peradaban Columbia lainnya di Mesoamerika-bangsa Aztec secara eksklusif diidentifikasikan dengan Meksiko dan dewasa ini, Meksiko bangga akan hubungan mereka dengan masa lalu Aztec. Di tengah bendera Meksiko tampak elang Aztec, ada pula logo penerbangan nasional, seragam tim sepak bola, dan lain-lain. Tentu saja Mexico City-pusat kegiatan seluruh negara-merupakan penghormatan secara tersirat terhadap negara-kota Tenochtitlan dan terhadap keperkasaan bangsa Aztec.


Resensi dari buku Riwayat Mistis Aztec, National Geographic Indonesia
November 2010

true.ewi@gmail.com
semoga bermanfaat :)
            

Rabu, 28 Agustus 2013

Dia yang Pamit Kepada Gunung

Resensi
Sketsa dan infografik: Fredy Susanto, Kartografi: Warsono, NGI Maps, Teks: Reynold Sumayku, Sumber: Buklet Pameran 200 Tahun Junghuhn, Geothe Institut Jakarta & Erasmus Hius Jakarta, KITLV/Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Carribean Studies, Malay Archipelago oleh Alfred Russel Wallace (Primula Imperialis).

Junghuhn
            Pada 24 April 1864, ketika deraan disentri amoeba membawa Junghuhn mendekati sakaratul maut, kepada Isaäc Groneman-pengagum, sahabta, sekaligus dokter pribadinya-dia menyebutkan permintaan terakhir yang terdengar begitu puitis sekaligus menggetarkan: “Sahabatku yang baik, bukakanlah jendela-jendela. Aku ingin berpamitan dengan gunung-gunungku tercinta. Untuk terakhir kali, aku ingin memandang hutan-hutan, aku ingin menghirup udara pegunungan”.

Makam Junghuhn
            Dengan selempang di leher, Junghuhn menyunggingkan senyum. Matanya yang setajam mata elang tak juga sayu. Seperti akan menerima kebahagiaan. Groeneman membuka jendela-jendela dan menyeruakkan hawa dingin dan segar dari arah Gunung Tangkuban Perahu di depan yang seperti raksasa tergolek dalam kabut tebal di remang-remang bulan tua. Saat itu hamper jam tiga dini hari. Usia Junghuhn  54 tahun-lahir pada 26 Oktober 1809-dan hingga menghembuskan napas terakhir, ia tetap memegang teguh prinsip bahwa hanya alam saja “sumber segala kebenaran”.
           
10 Resensi Penting Junghuhn menurut saya: 
1. Setelah lebih dari 200 tahun sejak kelahirannya, naturalis kelahiran Jerman, franz Wilhelm Junghuhn masih kerap dibicarakan sebagai orang asing yang paling mengenal-dan begitu mencintai-alam tanah Jawa. Junghuhn diizinkan cuti sebagai dokter militer pada akhir Januari hingga Maret 1840 karena penyakit maag dan usus. Alih-alih beristirahat, ia menggunakan kesempatan itu untuk kembali ke Plato Dieng dan menelitinya secara menyeluruh. Sejak itu, Junghuhn memiliki gagasan untuk mendirikan sanatorium pegunungan di Jawa bagi pasien orang Eropa.

Plato Dieng karya Junghuhn
2. Buah keingintahuan pada 1837, Junghuhn mendaki Gunung Patuha. Penduduk lokal melarangnya karena angker sehingga burung pun enggan terbang di Patuha. Ketika melihat danau Kawah Patuha, Junghuhn tahu, burung menghindari aroma belerang yang kuat.

3. Sundoro di Jawa Tengah adalah salah satu gunung dengan vegetasi perdu dan ilalang. Mengetahui pentingnya vegetasi, Junghuhn mendorong reboisasi dan pelarangan pembukaan lahan di atas ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.



4. Di Kota Bandung, nama Junghuhn disejajarkan dan diabadikan sebagai nama jalan bersama raksasa-raksasa dunia akademis internasional seperti Eijkman, Pasteur, Bosscha, Ehrlich, Otten dan Westhoff. Dalam buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe karya Haryoto Kunto, Junghuhn bukan saja salah satu dari “tiga orang Eropa yang ikut ‘babat alat’ Tatar Ukur yang sekarang dikenal sebagai wilayah Kabupaten Bandung, melainkan juga orang yang berhasil mengangkat nama Bandung sebagai gudang penghasil bubuk kina yang utama di dunia”. Junghuhn melihat Cipanas, Cibodas, Cibeureum, serta Kandang Badak yang masing-masing memiliki ketinggian 1.100, 1.370, 1.600 dan 2.500 meter di atas permukaan laut bukanlah tempat yang cocok bagi Kina. Ia menunjuk daerah Pegunungan Malabar di Pandeglang sebagai tempat yang cocok. Inilah daerah yang dianggap benar-benar memiliki kemiripan dengan daerah asal kina.

5. Di Eropa, nama Junghuhn terkenal sebagai naturalis multibakat berkat bukunya tentang Tanah Batak, Die Battalander auf Sumatra yang terbit pada 1847. Instruksinya berasal dari Komisaris Pemerintah Pieter Merkus untuk membuat peta kawasan, meneliti iklim dan kesuburan tanah, menemukan kekayaan alam, menguji jenis-jenis kayu bahan perahu, dan setumpuk lagi tugas yang sifatnya etnografis (Völkerkunde). Kemudian pada awal 1850, terbitlah edisi pertama karya utama tentang Jawa dalam bahasa Belanda, yaitu Java, Zijne Gedaante, Zijn Plantentooi en Inwendige Bouw (Jawa, Bentuk, Vegetasi, dan Susunan Dalamnya), buku ini juga diterbitkan dalam bahasa Jerman dengan judul Lanschafts-Ansichten von Java.

6. Junghuhn mulai mendaki Gunung Merapi dan Gunung Merbabu pada November 1836, hasil observasi sejak tahun itu smapai 1848 terhadap 40 gunung api di Jawa dituangkan dalam dua jilid buku yang sangat memukau. Junghuhn juga membuat empat lembar peta besar Pulau Jawa Kaart van het Einland Java, berwarna, hampir sama lengkapnya dengan peta hasil rekaman satelit NASA tahun 2007, karya yang unggul di bidang kartografi.
Badak Jawa yang ditemui Junghuhn
7. Panduan Budi Daya Junghuhn: 
a. Ketinggian 0-600 mdpl; wilayah panas; suhu 26,3-22oC untuk padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, cokelat, hutan rimba dan pesisir, ilalang, akasia, jati, mangrove. 
b. Ketinggian 600-1.500 mdpl; wilayah sedang; 22-17,1 oC untuk padi, tembakau, teh, cokelat, kina, sayur-sayuran, kopi, rasamala, hutan. 
c. Ketinggian 1.500-2.500 mdpl; wilayah sejuk; 17,1-11,1 oC untuk kopi, teh, kina, sayur-sayuran, umbi-umbian, lumut, anggrek, cemara. 
d. Lebih dari 2.500 mdpl; wilayah dingin; suhu 11,1-6,2 oC untuk pohon pakis sporadic, tidak ada tanaman budidaya.


8. Primula imperialis Jungh, adalah bunga satu-satunya yang ditemuakn oleh Junghuhn di puncak Gunung Pangrango, Jawa Barat pada pendakian pertamanya tahun 1839. Bunga ini tidak ditemukan di tempat lain. 

9. Kecintaannya pada tanah Jawa tercermin dari 19 tahun hayatnya yang habis untuk meneliti gunung-gunung, tumbuhan, serta geografi Jawa dengan begitu detail. Gunung yang didaki Junghuhn sebelum 1837: G. Malabar, G. Merbabu, G. Merapi, G. Gede, G. Pangrango, G. Salak. Gunung yang didaki Junghuhn selama perjalanan pertama pada 1837 bersama Ernst Albert Fritze: G. Tangkuban Perahu, G. Patuha, G. Papandayan, G. Guntur, G. Cikurai, G. Galunggung, G. Ciremai. Gunung yang didaki Junghuhn selama perjalanan kedua juga bersama Ernst Albert Fritze, pada 1838: G. Sundoro, G. Sumbing, G. Ungaran, G. Lawu, G. Wilis, G. Lamongan, G. Ringgit.
Vulkanik

10. Gubuk pada ketinggian 1.300 meter, di atas pegunungan, sangat sunyi, dua mil dari permukiman terdekat Bandung,” tulis Junghuhn kepada Alexander von Humboldt, sebagai pengantar foto berupa pemandangan rumahnya di Lembang. Humboldt juga merupakan naturalis Jerman yang sangat terkenal, tokoh panutan Junghuhn, yang sangat kagum atas keberhasilan Junghuhn.

Resensi dari buku Riwayat Mistis Aztec, National Geographic Indonesia
November 2010

true.ewi@gmail.com
semoga bermanfaat :)

Tonggak Penting dalam Eksplorasi Samudra


by Jeremy Berlin.
Resensi

1913, Permukaan laut, eksplorasi samudera secara akustik dimulai saat Reginald Fessenden menguji oscillator untuk menemukan gunung es.


1934, 922 meter, eksplorasi berawak dimulai saat William Beebe dan Otis Barton diturunkan dalam bathysphere (kapal selam) berkabel.
Bathysphere

Oscillator
1943, 64 meter, Jacques Cousteau dan Émile Gagnan mengembangkan scuba modern.

1960, 10.912 meter, Trieste mencapai dasar samudra - Palung Mariana di Pasifik, bersama kopilot Don Walsh dan Jacques Richard.




1965, 62 meter, Sealab II (habitat bawah air), diturunkan di lepas pantai California.
Trieste
Titanic









1977, 2.438 meter, Lubang hidrotermal dan satwa kemosintesis ditemukan di Celah Galápagos.

1985, 38.404 meter, Robert Ballard dan timnya menemukan bangkai Titanic, lalu memenangi Hubbard Medal.

1992, 1.335 kilometer di atas bumi, Satelit TOPEX/Poseidon mulai memetakan permukaan laut.

2010, hingga 4.876 meter, Census of Marine Life yang berusia satu decade, menyikap ratusan spesies baru.


Resensi dari buku Riwayat Mistis Aztec, National Geographic Indonesia, November 2010

Setidaknya ada 3 artikel yang sangat menarik perhatian saya J dari buku ini: "Tonggak Penting dalam Eksplorasi Samudra", "Dia yang Pamit Kepada Gunung", dan "Menggali Misteri Aztec".


true.ewi@gmail.com
semoga bermanfaat :)

Senin, 26 Agustus 2013

Bagaimana Rasa Takut itu (Resensi Science Horor)


Resensi
Science Horor
Writer: Kwak Hoyoung
Illustrator: Lyu Soohyoung
Editor Hyeon Jong-Woo (ketua komite penelitian buku pelajaran untuk masa depan)
Elex Media KOmputindo, 2008.

Karena takut, jantung menjadi copot?
Sebenarnya yang terkena pengaruh bukan jantung, tapi hati. Tergantung kondisi kita, volume darah yang disalurkan ke seluruh organ berbeda-beda. Ketika sedang relaks, volume darah yang dikirim ke organ bagian dalam 1 menit sebanyak 1.400ml, ke tangan dan kaki sebanyak 1.200ml. Tapi ketika menghadapi situasi yang gawat, supaya kaki tangan kita dapat bergerak dengan cepat, darah yang dikirim ke kaki dan tangan dalam 1 menit sebanyak 22.000ml,  sedangkan ke organ bagian dalam sebanyak 300ml. Darah yang dikirim ke organ bagian dalam kebanyakan dikirim ke hati, jadi ketika takut, darah yang dikirim ke hati berkurang ¼ nya. hal ini tentu saja mempengaruhi hati.

Otak (Amigdala) yang ketakutan
Di bagian bawah otak besar terdapat organ yang disebut amigdala. Bagian inilah yang bertanggung jawab terhadap tertawa, sedih, takut dan marah. Amigdala akan selalu mengingat suara atau kejadian yang menyeramkan, lalu ketika kejadian yang sama terjadi lagi, amigdala akan bereaksi dengan mengeluarkan perasaan takut lagi. Jika hanya informasi biasa yang diterima, informasi itu akan diteruskan ke otak, tapi jika yang diterima informasi itu adalah yang menyeramkan, sebelum sampai ke otak, amigdala mengambil alih dan mengeluarkan perasaan takut. Para ilmuwan melakukan penelitian terhadap tikus dengan membuang amigdala tikus tersebut, lalu didepannya ditaruh seekor kucing. Tapi bukannya takut, tikus itu malah mendekati kucing dan ingin menggigitnya. Tikus itu tidak merasakan takut sama sekali. Kita memang gemetar ketika ketakutan karena amigdala, tapi berkat amigdala juga kita dapat menghindari bahaya.

Waktu untuk merasakan ketakutan?
Seorang doktor di bidang psikologi dari Amerika melakukan percobaan menarik yang berhubungan dengan ketakutan. Para peserta percobaan diperlihatkan gambar yang menyeramkan, lalu dalam 0,08 detik amigdala mulai menunjukan reaksi. Dalam waktu 0,08 detik kita bahkan tidak bisa mengenali suatu benda. Sebelum kita mengetahui sesuatu yang menyeramkan lewat informasi yang ditangkap mata, amigdala sudah mengetahuinya lebih dulu. Jadi walau stimulasinya tidak lengkap, tubuh kita dapat mengetahui kondisi berbahaya. Untuk merasa ketakutan, hanya diperlukan waktu sekejap.

Kalau ketakutan tidak mengenal rasa sakit?
Kalau sangat ketakutan, dipukul sekali pun tidak akan terasa sakit. Itu karena di otak dikeluarkan zat yang dapat mengurangi rasa sakit (seperti obat anastesi). Zat ini pada awalnya dikeluarkan untuk persiapan tubuh kita menghindar dari bahaya. Biasanya kalau kaki terluka, kita akan sulit berjalan, tapi kalau sedang dikejar harimau, tanpa disadari kita akan berlari tunggang langgang tanpa memedulikan rasa sakit. Ini semua berkat endofrin yang mengurangi rasa sakit.

Wujud asli api setan
Api setan sering muncul di kuburan, sebenarnya, api apa itu? Ada beberapa pendapat yang beredar tentang fenomena itu. Salah satunya yang paling rasional adalah elemen yang terkandung di dalam tulang jenazah akan larut di air beserta elemen lain, dan yang tersisa adalah fosfor. Karena memiliki elemen fosfor inilah, terlihat menyala seperti api. Orang yang melihatnya menyangka itu adalah api setan. Elemen fosfor ini akan tetap mengeluarkan sinar walau suhu di sekitarnya tidak mengalami kenaikan.

Rahasia mimpi buruk yang datang tiap malam
Mimpi dikejar setan, mimpi dimakan monster dan mimpi-mimpi seram lain yang selalu muncul di malam hari. Karena banyak stress atau terlalu banyak khawatir, mimpi buruk sering datang. Ketika tidur, dua kondisi yang berbeda terjadi bergantian. Kondisi ketika otak bangun, sedangkan tubuh tidur, dan kondisi ketika otak tidur dan tubuh bangun terjadi bergantian. Ketika dalam kondisi otak bangun dan tubuh tidur, mimpi buruk itu datang. Dalam kondisi ini, kekuatan tubuh kita hilang semua dan bola mata bergerak cepat. Mimpi buruk banyak dialami anak-anak, tapi semakin beranjak dewasa, mimpi buruk perlahan-lahan mulai menghilang.

 
Alat permainan penyebab kematian
Seorang peneliti dari Jepang setelah mengamati beberapa orang yang naik roller coaster menemukan adanya penggumpalan darah di otak. Jika kepala terkena goncangan yang kuat, otak akan berbenturan dengan tulang tengkorak, sehingga melukai pembuluh darah halus di otak. Otak orang yang naik roller coaster mengalami goncangan 2-3 kali lebih kuat dari biasanya, jika kondisi ini terus berlanjut, tekanan darah akan meningkat, sehingga pembuluh darah halus di otak mudah terluka. Tapi, akselerasi alat permainan biasanya hanya selama 2 detik, sehingga tubuh kita tidak mengalami goncangan terlalu besar.

Kenapa bisa terhipnotis?
Ketika berkonsentrasi terhadap sesuatu, kita tidak dapat memperhatikan apa yang terjadi di sekitar kita. Secara ilmiah ini disebut hipnotis. Selama terhipnotis, kemampuan analisis dan logis otak kiri melemah. Sementara otak kanan yang bertanggung jawab untuk daya imajinasi sangat aktif, dan kita terjatuh ke dalam dunia kita sendiri. Teknik menghipnotis bisa dengan menggerak-gerakan cahaya atau benda, dengan perintah, dengan suara rendah, atau dengan menampilkan gambar dan lainnya.

Apaka ereup-ereup disebabkan oleh hantu?
Apa kamu pernah ketika tidur, tiba-tiba terbangun tapi tubuh tidak bisa digerakkan? Itu namanya ereup-ereup (rep-repan). Ketika tertidur, kita masuk dalam kondisi REM, ditandai dengan gerakan pupil yang cepat. Kita juga masuk dalam tidur NREM yang ditandai dengan tidak adanya gerakan pupil mata. Ini terjadi bolak-balik terus-menerus. Ketika dalam kondisi REM otot kita menjadi lumpuh, dan kadang mimpi buruk juga. Saat itulah terjadi yang dinamakan ereup-ereup. Ketika posisi tidur kurang enak atau tidak cukup tidur, biasanya ereup-ereup terjadi.

Ingatan bermimpi
Dalam semalam, kita dapat masuk ke dalam NREM lalu REM, bolak-balik sebanyak 4-5 kali. Perbedaannya, ketika bermimpi dalam kondisi NREM, kita tidak dapat mengingat apa isi mimpinya, tapi ketika dalam kondisi REM, karena otak dalam keadaan bangun, jadi isi mimpi dapat diingat dengan jelas. Ada orang yang ingat kalai dia sama sekali tidak bermimpi, sebenarnya bukan tidak bermimpi, tapi dia tidak ingat apa isi mimpinya.

Penyakit yang mirip drakula
Pada tahun 1985, seorang peneliti bernama David Dolphin menemukan penyakit genetik bernama Porphyria yang mirip vampir. Zat besi dalam asam amino sang penderita penyakit ini tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga menumpuk di dalam tubuh. Ketika di penderita terkena sinar matahari, kulitnya akan melepuh, bahkan kalau makan bawang putih bisa ada yang menyebabkan kematian.

Horor itu menyenangkan?
Ada juga orang yang suka menyukai film horror, membawa boneka atau aksesoris menyeramkan, kenapa? Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengalami banyak stress. Di sekolah, di rumah dan lain-lain. Salah satu cara menghilangkan stres-stres kecil ini adalah dengan mendapatkan stres yang lebih besar. Dengan menonton film horror, dalam sekejap bisa mendapatkan stres yang lebih besar yang bisa mengusir stres-stres kecil tersebut.


semoga bermanfaat, salam true.ewi@gmail.com.
monday, 26 August 2013.
habis hunting buku second di Pasar Jatinegara :) :D

Rabu, 27 Februari 2013

MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK

Berpetualang di Museum, part 5


Museum Seni Rupa dan Keramik

Siapa yang sudah pernah pergi ke Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta? Apa pendapat kalian? Menarik kah? Well, bagi pecinta seni, berkunjung ke Museum Seni Rupa dan Keramik yang terletak di Jalan Pos Kota No.2, Jakarta Barat ini bisa memberikan banyak inspirasi. Dengan berbekal tiket seharga Rp.2.000,- untuk dewasa, Rp. 1.000,- untuk mahasiswa, dan Rp.600,- untuk anak-anak, kita bisa berkeliling museum yang lapang ini sambil menikmati berbagai benda-benda seni seperti lukisan, keramik berbagai bentuk, ukiran kayu, patung, dan lain sebagainya.

Manik-manik Keramik
Seperti saat kita memasuki istana peninggalan Belanda di Kebun Raya Bogor, sensasi yang sama juga bisa kita rasakan ketika menapakan kaki di gedung tersebut. Dari penampakan luar gedungnya, terdapat 8 tiang besar tinggi menjulang khas Yunani dari pertengahan abad ke-5 SM, dirancang oleh Jhr. W H.F.H. Raders, seorang arsitek yang tergabung dalam Koninklijk Instituut van Ingenieurs (Institut Insinyur). Lanjut melangkah, kita akan disambut dengan patung Bapak S. Sudjojono sebagai The Father of Indonesian Painting, yang lukisannya juga ada di sayap kanan museum Fatahillah, big size pula! :D

Monumen Balai Seni
Setelah itu di depan juga ada monumen Balai Seni Rupa yang bertuliskan bahwa gedung ini dibangun sebagai lembaga Peradilan Belanda (Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia) atau Ordinaris Raad Van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia pada tanggal 21 Januari 1870. Dewan Kehakiman itu sendiri didirikan pada tahun 1620 dan berkantor di gedung Stadhuis (kini Museum Fatahillah). Tugas dewan ini adalah menyelesaikan masalah hukuman yang telah diputuskan oleh Collegie van Schepenen (Dewan Pemulihan Keamanan). Apabila hukuman ini dirasakan melampaui batas, terdakwa boleh mengajukan keberatannya kepada Dewan Kehakiman. 

Tangga menuju lantai 2
Sekitar tahun 1944, yaitu pada masa pendudukan Jepang dan perjuangan kemedekaan Indonesia, gedung ini dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya dipergunakan sebagai asrama militer TNI. Kemudian pada tahun 1967 menjadi kantor Walikota Jakarta Barat, dan setelah itu barulah dipergunakan sebagai kantor Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta sampai tahun 1975 yang diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai Gedung Balai Seni Rupa Jakarta satu tahun setelahnya. Sebagai tambahan, pada tahun 1950-1962, daerah ini dijadikan daerah tertutup (Ring Bewaking) antara pukul 18.00-06.00 WIB untuk umum karena di lokasi tersebut tersimpan peralatan tentara yang sangat vital, meliputi: Stasiun Beos, sebelah Barat Jl. Pakin dekat Museum Bahari, Ancol, RE Martadinata dan Gunung Sahari. 
Guci-guci istimewa
Setelah kita membeli tiket, kita akan memasuki pintu di sebelah kiri menuju ruang-ruang keramik, dengan beberapa lukisan, suasananya nyaman dan bersih, ada juga lantai 2 yang berisikan guci-guci dan berbagai hasil karya indah.  

Bagian luar ruangan
Selanjutnya kita akan melewati halaman-halaman terbuka hijau dengan beberapa hiasan ukiran kayu di beberapa tempat selama kita menuju ke ruang-ruang lain. Ada ruangan yang begitu kita masuk di dalamnya, kita akan disambut dengan lukisan-lukisan gunung meletus yang wow, dan menyusuri sisa ruang lukis itu dengan takjub (khususnya bagi pecinta seni lukis). Di beberapa area tengah, terdapat kerajinan tanah liat dan juga patung-patung batu.

Lukisan bernilai tinggi
Secara garis besar, museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga saat sekarang. Koleksi Seni Lukisnya dibagi menjadi beberapa ruangan berdasarkan periodisasi yaitu, (1) Ruang Masa Raden Saleh (karya-karya periode 1880 - 1890), (2) Ruang Masa Hindia Jelita (karya-karya periode 1920-an), (3) Ruang Persagi (karya-karya periode 1930-an), (4) Ruang Masa Pendudukan Jepang (karya-karya periode 1942 - 1945), (5) Ruang Pendirian Sanggar (karya-karya periode 1945 - 1950), (6) Ruang Sekitar Kelahiran Akademis Realisme (karya-karya periode 1950-an), dan (7) Ruang Seni Rupa Baru Indonesia (karya-karya periode 1960 - sekarang).

Ruang Lukisan
Untuk Koleksi seni rupa menampilkan patung-patung seperti Totem Asmat dan lain-lain. Sedangkan koleksi keramik menampilkan keramik dari beberapa daerah Indonesia dan seni kreatif kontemporer. Selain itu ada juga koleksi keramik dari mancanegara seperti keramik dari Tiongkok, Thailand, Vietnam, Jepang dan Eropa dari abad 16 sampai dengan awal abad 20. Dijamin koleksi seni rupa dan juga lukisan yang telah diulas di atas, berkualitas tinggi dan menginspirasikan kita untuk berkarya. Tak jarang juga menuntut kita untuk berfikir, kok bisa ya lukisan ini dibuat? Bagaimana benda ini dibentuk? Ini lukisan 3D atau apa ya? Dan lain sebagainya, just enjoy it!

Keramik Naga!
Untuk dikenang bagi penulis:
Museum Seni Rupa dan Keramik memiliki nilai perawatan yang baik, kali kedua berkunjung, museum ini sudah memiliki ruang ber-AC dan kebersihannya semakin terjaga. Lain hal nya bila kita berkunjung ke Museum Keprajuritan di Taman Mini Indonesia Indah, rasanya sayang sekali melihat hasil karya, terutama lukisan yang di’isengi’ oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Anyway, Museum Seni Rupa dan Keramik adalah Museum penutup untuk penjelajahan museum kali ini, thank you very much buat yang sudah mengantarku berkelana, setelah hari itu, aku jadi bisa mempromosikan dan menjadi guide kunjungan museum ke banyak orang, Museum it’s really fun! :D


Lorong Museum Seni
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk yang membaca.
Salam hangat,
true.ewi@gmail.com
(ke lokasi Maret dan Oktober 2012, ditulisnya Februari 2013 :D)

Tambahan Literatur:
*Wikipedia
*Jakarta.go.id
*museumindonesia.com