Selasa, 11 Januari 2011

TIPS PERJALANAN OPTIMAL PULAU PRAMUKA

Trip Feb 2007

(11 Januari 2011)
Bersenang-senang di Pulau Seribu, part 4

Menuju pulau Pramuka untuk bersantai dan menikmati pemandangan bawah laut dengan cost yang murah meriah adalah tujuan utama pada tiap perjalanan yang kita lakukan. Suasana keberangkatan dengan kapal kayu masyarakat dari Muara Angke berbeda di setiap moment. Pernah suatu ketika pada trip bulan Februari 2007, terjadi angin kencang di laut dan banjir di Jakarta. Keberangkatan sekitar jam 7 pagi terpaksa harus transit di Pulau Untung jawa dan baru tiba di Pulau Pramuka pada pukul 3 sore. Setiba di Pulau Pramuka, ombak juga sedang tinggi-tingginya sehingga kegiatan snorkeling ditunda beberapa waktu sampai kondisi memungkinkan.

Cuaca cerah untuk menyebrang pulau
Cuaca yang hampir mirip terjadi pada trip Maret 2010 dimana kapal lagi-lagi harus transit di Pulau Untung Jawa, tapi hal ini lebih disebabkan karena mesin kapal terhambat akibat sampah yang banyak terbawa arus dan nyangkut di mesin. Selama perjalanan juga sempat terjadi hujan namun tidak terlalu deras dan kapal sudah sampai di Dermaga Pulau Pramuka pada jam 11 siang.


Senja yang tenang di Pulau Pramuka

Trip Maret 2009 beda lagi ceritanya, karena kapal masyarakat penuh, perjalanan pulang ke Jakarta dilakukan dengan menggunakan kapal kecil tenaga mesin punya seorang teman dari Pulau Pramuka. Sungguh, baru sekali itu aku merasakan perjalanan Pulau Pramuka-Muara Angke dengan kapal kecil dan diguyur hujan pula di tengah laut, rasanya mendebarkan! Dengan senang hati aku bergabung dengan teman-teman duduk di dek depan sambil menikmati hujan dan angin yang berhembus, hehe. Jarang-jarang suasana seperti ini terjadi, jadi perlu dinikmati :)


Persiapan yang baik diperlukan sebelum snorkeling
Perjalanan menegangkan lainnya terjadi pada trip Juni 2008, kapal pulang dari Pulau Pramuka-Muara Angke mogok di tengah laut mendekati Pulau Jawa. Saat itu gedung-gedung tinggi sekitar Ancol memang sudah terlihat, tapi mesin tiba-tiba mati. Awak kapal (seperti Kondektur kalau di bus) berkali-kali terjun ke dalam air untuk memeriksa baling-baling (kebayang deh awaknya terjun ke air Jakarta yang kotor begitu, pasti lengket-lengket gimana gitu), begitu juga mesin yang ada di dalam kapal bermenit-menit dikutak-katik oleh awak yang lain tapi kapal tetap tidak bisa melaju.

Manfaatkan miniboat menuju spot
Suasana begitu menegangkan apalagi ketika salah satu penumpang kapal bercerita bahwa pernah terjadi sebuah kapal yang sedang terombang-ambing seperti ini terbawa arus dan menabrak gulungan batu-batu menuju mercusuar persis yang ada di samping kapal yang kami tumpangi saat itu. Menit demi menit terlewati, ketegangan meningkat, bunyi handphone yang telah mendapat sinyal terus memenuhi seisi ruangan kapal, memberitakan bahwa kapal sedang dalam kondisi kritis alias mogok di tengah laut. Dalam terombang-ambing, beberapa penumpang mendapat jackpot alias mabuk laut dan akhirnya muntah, ada juga yang mulai menangis, ada yang mulai membaca-baca ayat suci Al-Qur’an, dan ada beberapa yang iseng membuat video rekaman untuk kenang-kenangan. Cukup lama berselang, tiba-tiba ada 2 kapal speedboat menghampiri, dibayanganku mereka seperti para pembajak di lautan lepas, tapi rupanya mereka melaju lagi menuju dermaga untuk memanggil bantuan.

Nemo atau clown fish
Setelah kedua speedboat itu pergi, datanglah perahu nelayan tenaga mesin dengan ukuran yang cukup besar mencoba menarik kapal kami. Nahkoda kapal tersebut masih muda, penuh percaya diri  dan kenekatan, sehingga yang ada saat ia melaju dengan kecepatan tinggi, tali yang diikat ke dek kapal kami putus dan hampir membuat orang yang berada dekat tali tersebut jatuh ke laut. Selain itu, putusnya tali membuat kapal kami mengalami goncangan hebat dan melenceng sekitar 90 derajat sehingga air hampir masuk ke dalam kapal dan penumpang menjadi terdorong ke satu sisi yang lain. Kapal jatuh lagi menampar permukaan laut dan membuat orang-orang menjerit. Aku mencoba menatap semua temanku satu-persatu dan memastikan bahwa mereka semua baik-baik saja dengan isyarat tangan. Misi penyelamatan diulangi dan kali ini berhasil dengan baik, perlahan tetapi pasti, kami tiba dengan penuh syukur di Dermaga Muara Angke.

Hari cerah untuk 17an di laut
Kejadian-kejadian menegangkan tidak selalu terjadi, seperti trip November 2006, Agustus 2007 dan Juni 2008, cuaca selama perjalanan sangat bersahabat dan menyenangkan. Kita bisa menikmati pemandangan indah dan hawa sejuk laut yang bersatu dengan hembusan angin pantai yang nikmat. Gradasi biru dan hijaunya laut menjadi penghantar ombak yang mengingatkanku pada es cincau. Sesekali buih menerpa kapal dan pikiranku melayang pada epik asal muasal buih dari kematian seorang putri duyung, tak bosan untuk dipandang. So, kesimpulan yang dapat diambil adalah bila kita ingin berpetualang dengan save dan safety ke Pulau Pramuka, pastikan bahwa kondisi cuaca sedang tidak parah dan masih enak untuk bepergian.

Pilih spot yang aman saat snorkelin
Setelah puas dengan perjalanan Muara Angke-Pramuka yang bahkan gelora terombang-ambingnya masih terasa di sekujur tubuh, perjalanan dengan kapal dilanjutkan lagi setelah cukup beristirahat  dalam versi yang lebih kecil yakni dengan kapal ojek dari dermaga Pulau Pramuka menuju spot snorkeling. Berikut adalah tips-tips perlengkapan untuk di kapal kecil:
  • Tentu saja kita sudah memakai kostum untuk snorkeling, tidak harus baju renang, bisa juga celana parasut dan kaos rela kotor, gunakan peniti bila perlu, jangan lupa sunblocknya dioles-oles sebagai pelindung
  • Bawa jaket untuk kita yang khawatir masuk angin saat di kapal kecil
  • Bawa peralatan snorkeling/diving termasuk life jacketnya yang merangkap sebagai penahan dingin saat di atas kapal bila kita tidak membawa jaket, jangan lupa gunakan kaos kaki sebelum memakai fins bila tak ingin kakinya lecet saat snorkeling
  • Makanan yang mengandung banyak energi dan tidak membuat cepat haus
  • Minuman, siapkan beberapa dalam botol plastik sekali pakai, bisa dikaitkan ke pelampung saat kita sedang snorkeling sehingga tidak perlu repot naik ke kapal bila sedang haus di laut
  • Sendal murah karena sayang kalau hilang/nyemplung ke laut
  • Abadikan setiap moment di laut

  • Kamera biasa atau kamera underwater bila perlu. Kamera underwater ini spesial karena tahan air pada beberapa titik kedalaman tertentu tergantung rancangannya. Biasanya semakin jauh kedalamannya, semakin mahal harganya. Ada kamera underwater sekali pakai, kamera yang memang khusus air, dan ada juga kamera biasa yang dipakaikan casing khusus anti air. Range harga kamera standar minimal sekitar 1 juta-belasan juta tergantung kualitas. Selain kamera, ada juga handycam underwater yang harganya juga tentu lebih mahal
  • Tas yang bisa digantung atau yang tahan air untuk memasukan barang-barang lain yang tidak bisa dipisahkan dari pemiliknya seperti handphone dan uang untuk bayar kapal dan jajan mie rebus sesampainya di dermaga (kalau tidak tahan lapar)

Pemanasan perlu dilakukan
Untuk dapat menikmati snorkeling dengan santai dan aman, jangan lupa untuk memeriksakan alat sebelum terjun ke air, cek terlebih dahulu di bak mandi apakah masker dan snorkel mengalami kebocoran dan berembun, bila masker berembun, cuci dengan sampo/sabun bayi. Bila berembun terjadi di tengah laut, gunakan air ludah untuk menjernihkan masker kembali. Setelah masker dan snorkel, pastikan fins yang dipakai tidak kekecilan (karena bisa menyebabkan kram saat di air) dan tidak kebesaran (karena bisa copot dan terbawa arus), gunakan kaos kaki yang nyaman untuk menunjang fins kita. Pastikan untuk memakai semua peralatan dengan benar, tidak terselip rambut, ukurannya pas dan sebagainya. Setelah persiapan beres, lakukan pemanasan atau olah raga ringan untuk mencegah kram terutama pada kaki saat di air. Sudah siap untuk bermain air? Oke, tapi jangan lupa dengan sistem buddy nya ya! Selamat bersenang-senang.

Take a picture seusai snorkeling
Ohya, jangan lupa untuk merapihkan kembali skin dive (peralatan) snorkeling kita dengan cara mencucinya (membersihkan perlahan dengan air tawar, beri sabun sedikit agar tidak lengket), mengeringkannya (bisa dijemur) dan dirapihkan sesuai tempatnya. Pada masker bisa dioles sampo/sabun bayi sedikit, jangan menaruh masker dalam posisi kaca mengenai lantai. Kemudian pada fins agar penyangganya dipasang kembali, serta bisa diberi perlakuan merekatkan belakang fins kanan pada belakang fins kiri (dengan tali) untuk mengembalikan bentuk (kerangka) fins pada posisi semula. Take care dengan baik ya skindivenya!

Untuk dikenang bagi penulis:
Setiap perjalanan mengandung bahaya dan kenangan tersendiri, tapi bagi kita yang percaya pada Kuasa Illahi, tidak akan serta merta mengatakan “tidak” pada perjalanan apapun, khususnya di laut. Percayalah, amazing trip tidak akan terjadi bila kita tidak berani melangkah mengikuti trip tersebut. Seperti saat loncat indah di kolam renang terapung atau di jembatan cinta, bila tidak mencoba, maka kita tidak akan tau rasanya mengalahkan ketakutan dalam diri sendiri dan tidak punya kenikmatan setelah berhasil loncat. Tiap kali mengingat semua ini, aku merasa sangat bersyukur, untuk apapun itu, mari kita bersyukur, karena hidup memang indah dan harus selalu disyukuri.

Salam hangat,
true.ewi@gmail.com
Coral EO 07-10

Kamis, 06 Januari 2011

MARI KITA SNORKELING DAN FUNDIVING !!

Spot pulau pramuka, so beautiful


(06 Januari 2011)
Bersenang-senang di Pulau Seribu, part 3

Apa itu snorkeling? Snorkeling merupakan kategori olah raga selam yang artinya bertahan di bawah air tanpa alat bantu pernapasan. Alat yang digunakan dalam melakukan snorkeling ada tiga macam, pertama yaitu snorkel atau alat yang menjadi pokok utama dalam kegiatan ini (snorkeling). 

Masker, snorkel, fins
Snorkel adalah pipa sederhana untuk bernapas melalui mulut selama snorkeling. Yang kedua yaitu masker yang berfungsi untuk melindungi mata dari air laut. Dengan memakai masker, objek laut terlihat lebih dekat 1 ¼ (satu seperempat) kali dari jarak dan ukurannya semula, jadi jangan panik bila objek (terutama bulu babi) terlihat sangat dekat dengan kita, cukup hindari dengan perlahan. Yang terakhir adalah fins atau sepatu yang berselaput seperti kaki katak. Fungsi utama fins adalah menambah laju pergerakan dengan usaha seminimal mungkin, sehingga kayuhan yang dihasilkan oleh kaki terasa lebih kuat dan kita lebih mudah meluncur.

Asiknya mahir snorkeling
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bersnorkeling, yang pertama adalah kontrol panik di dalam air (control panic in water) yaitu mengendalikan kepanikan saat pertama kali menyelam di air, percaya atau tidak, orang yang panik lebih mudah tenggelam daripada yang tenang. Pada dasarnya air laut memiliki salinitas (kadar garam) yang tinggi sehingga manusia tidak cepat tenggelam bila dibandingkan dengan di kolam air tawar. Kemudian yang kedua adalah membiasakan diri untuk bernapas lewat mulut (breath with mouth) yaitu membiasakan napas lewat mulut, karena bila tidak sanggup mengambil napas lewat mulut dan lebih sering menggunakan hidung, air akan cepat masuk ke dalam masker dan biasanya dilanjutkan dengan kepanikan penggunanya.

Duck Dive ngambil bulu babi
Yang ketiga adalah bertahan dalam posisi mengambang dalam air (water trapon), bila belum cukup percaya diri untuk water trapon, maka disarankan untuk tetap memakai life jacket. Berikutnya adalah teknik meluncur (snorkeling) dengan posisi seluruh wajah masuk ke dalam air dan menikmati pemandangan bawah air. Yang kelima adalah teknik menyelam dalam air (duck dive) yakni dengan cara menahan napas lalu meluncur ke air dengan kedalaman tertentu (seperti bebek kalau sedang menyelam) dan melihat biota laut dengan lebih jelas. Dan yang terakhir adalah manuver (free dive) yakni melakukan gerakan variasi menyelam dalam air. Kesemuanya bisa dipelajari dan menjadi sangat mengasyikan bila sudah terbiasa, tapi jangan lupa satu lagi yaitu sistem buddy (pertemanan) dimana saat snorkeling, usahakan tetap berpasang-pasangan atau berkelompok untuk membantu memantau teman-teman yang ikut dalam trip saat bersenang-senang di laut.

Snorkeling & diving, jangan lupa sistem buddy
Sama seperti snorkeling, scuba dive juga memiliki dasar bernapas lewat mulut, namun memiliki teknik dan penguasaan air yang lebih spesifik. Dari segi peralatan, scuba dive juga memakai masker dan fins (yang biasanya lebih lengkap dengan bootiesnya), kemudian karena scuba dive memiliki kedalaman yang lebih dari snorkeling, scuba dive memakai perlengkapan tabung lengkap dengan model BC dan regulatornya. Untuk mencegah hipotermi dalam air, scuba dive menggunakan baju selam khusus (wetsuit) yang pada beberapa model dilengkapi dengan high density neoprene untuk meningkatkan kehangatan bagi mereka yang ingin menyelam hingga kedalaman puluhan meter dibawah permukaan laut.

17an di laut
Untuk dapat menikmati olah raga ini, kita harus menguasai teknik equalizing, yakni menyeimbangkan tekanan tubuh kita dalam air. Secara sederhana, equalizing bisa dilakukan dengan menelan ludah atau menutup hidung dan mengeluarkan oksigen dari telinga. Bila belum mahir, biasanya bisa terjadi kepeningan pada telinga, disusul dengan mimisan dan bisa pecah gendang telinga, untuk itu banyak pelatihan dibuka untuk kita belajar scuba diving. Tapi jangan takut untuk mencoba, karena pada dasarnya olah raga ini sangat seru dan kenikmatannya sebanding dengan uang yang dikeluarkan. Tips bila kepala kita mulai pening atau ada gangguan lain saat berada di kedalaman tertentu saat scuba diving, naiklah ke permukaan dengan perlahan, jangan terburu-buru dan panik, karena kita masih harus mengatur equalizing kita. Selain equalizing, ada banyak lagi teknik diving dan cara pengaplikasian regulator dan pengatur oksigen, bila tertarik, semua bisa dipelajari. Tidak ada ruginya mencoba scuba diving, justru biasanya malah ketagihan, hehe.

Beri isyarat bila spotnya oke
Selain peralatan dan teknik menyelam, ada beberapa isyarat dasar menggunakan tangan saat berada di dalam air, yakni menunjuk arah dengan menggunakan ibu jari (jempol), menggelengkan (menggerakan) pergelangan tangan bila terjadi masalah atau kesulitan dalam air, membentuk lingkaran dengan menempelkan ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk untuk isyarat keadaan baik dan oke, serta mengepalkan tangan bila menemukan sesuatu yang berbahaya seperti menemukan biota beracun.

Great view! rumahnya nemo
Di Kepulauan Seribu, khususnya di kitaran Pulau Pramuka, banyak spot bagus yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Untuk tempat latihan snorkeling, kita bisa memakai area Pulau Karya atau di tambak terapung Baliho dengan Pulau Pramuka. Untuk spot snorkeling yang jauh dari pinggiran pantai, kita bisa menikmatinya di spot Soft Coral, sesuai namanya, di daerah ini banyak soft coral yang sangat indah dan memukau, namun karena datarannya tidak terlalu dalam terutama bila laut sedang tidak pasang, maka kita perlu berhati-hati untuk tidak menginjak atau merusak terumbu karang yang ada di sana.

@spot Karang Sempit
Spot lainnya adalah spot karang sempit yang menyajikan biota laut yang tidak kalah indahnya, ikan yang ada di sini cukup variatif, banyak bintang lautnya dan juga aneka binatang lainnya. Berikutnya adalah APL, dimana kapal bisa ditambatkan dekat dengan tambak terapung dan area snorkelingnya seperti palung, bila suasana laut sedang bagus, APL merupakan tempat yang pemadangan lautnya sangat bagus. Spot Pulau Air juga menarik untuk dicoba. Di spot ini kontur dasar lautnya ada yang berupa dataran rendah (gosong karang) sehingga memungkinkan kita untuk berdiri tegak.

Pulau Air
Untuk tempat beristirahat sambil bermain air, Pulau Semak Daun dan Pulau Air menjadi pilihan yang sangat tepat. Di Pulau Semak Daun sudah terdapat fasilitas dermaga kecil dan ada toilet serta warung kecil-kecilan di pulau tersebut. Tak jarang, banyak yang memanfaatkan keindahan Pulau Semak Daun untuk membuat foto prewedding karena memang viewnya yang oke banget. Sementara Pulau Air merupakan pulau kosong kepemilikan swasta yang seluruhnya didominasi oleh pohon pinus dan pasir putih. Selain untuk beristirahat, Pulau Air dan Pulau Semak daun bisa menjadi alternatif tempat latihan snorkeling yang sangat istimewa.

Semak Daun
Selain spot-spot tadi, ada sebuah tempat yang bila berkesempatan bisa kita datangi, tempat itu adalah kolam renang terapung. Bila Pulau Tidung mempunyai jembatan cinta untuk kita melompat dengan ketinggian 5-6 meter dari permukaan laut, maka di kolam renang terapung ini kita bisa lompat indah dengan ketinggian 3-4 meter dari permukaan laut. Sesi lompat-melompat ini memang butuh keberanian dan tingkat percaya diri yang tinggi, tapi suer deh, bisa menyesal kalau tak mencoba. Jadi, kapan kita ke sana lagi? Thousand Island, i love u!

Kolam renang terapung dari kejauhan


Untuk dikenang bagi penulis:
Aku selalu tertarik dengan museum, maka pada kesempatan Juni 2008, aku tidak menyiakan eksplorasi ke museum Balai Taman Nasional dan menemukan poster dengan tulisan mendalam, “If you talk to animal, they will talk to you and you will know each other. But if you do not talk to them, you will not know them and what you do not know, you will fear. What one fears, one destroys (Chief & George)”. Kadang-kadang aku juga tidak bisa memungkiri atas ketertarikanku pada pemandangan alam dan isinya, maka jangan heran bila hanya dengan memandang gumpalan awan layaknya ombak di langit, aku bisa tenang, dengan mengelus-elus kucing, aku bisa merasa sedikit lega, dan lewat tulisan, aku ingin kalian bisa menikmati kesenangan yang sama.

Salam hangat,
true.ewi@gmail.com
Coral EO 07-10






Senin, 03 Januari 2011

BERLIBUR DI PULAU PRAMUKA

Salah satu tepian Pulau Pramuka


(03 Januari 2011)
Bersenang-senang di Pulau Seribu, part 2

Perairan jernih yang kaya dengan biota lautnya membuat Kepulauan Seribu menjadi tempat yang nyaman untuk berolah raga air, khususnya bagi mereka yang suka snorkeling dan scuba diving. Di Indonesia memang banyak spot-spot lain yang menyediakan pemandangan bawah laut yang lebih indah, tapi tak ada salahnya bila kita menjadikan Kepulauan ini sebagai salah satu tempat favorit untuk kegiatan air tersebut, karena bila kita pintar memilih moment, akses menuju Kepulauan ini sangat mudah dan pemandangannya tak kalah menarik dari tempat lain.

Anak-anak pulau memancing di tepi dermaga
Pulau Pramuka memang tidak termasuk dalam jajaran 6 pulau wisata di Kepulauan Seribu (Resort Island, yakni Pulau Anyer, Pulau Bidadari, Pulau Kotok, Pulau Putri, Pulau Pantara dan Pulau Sepa) tapi justru keramahan harga dan kegiatannya yang membumi dengan penduduknya ini yang membuat Pulau Pramuka menjadi tempat berpetualang. Biasanya perjalanan kita dimulai dengan meeting point jam 6 pagi di Stasiun Kota Jakarta, setelah itu dilanjutkan dengan menyewa mobil angkot menuju Muara Angke. Di dermaga yang satu ini, kita melanjutkan perjalanan dengan menaiki kapal kayu besar milik masyarakat menuju Pulau Pramuka.

Suasana luar kapal Angke-Pramuka
Sepanjang perjalanan di laut, tempat yang paling pewe adalah di dek atas kapal (lantai 2), agak sedikit berbahaya memang, tapi dari sana kita bisa lebih leluasa menikmati pemandangan yang ada seperti melihat Pulau Rambut dari kejauhan yang kaya akan habitat Elang Bondolnya, Pulau Khayangan, Pulau Onrust dan Pulau Kelor yang menyajikan pemandangan benteng, serta Pulau Untung Jawa sebagai tempat transit. Yang unik dari perjalanan ini adalah kita bisa memperhatikan bahwa dari Muara angke yang airnya gelap 10 cm tak terlihat, lama-lama warnanya menjadi jernih hingga terlihat ikan-ikannya setelah sampai di Pulau Pramuka.

Suasana dalam kapal Angke-Pramuka
Tips untuk mengatasi mabuk laut (kita biasanya menyebutnya dengan kata jackpot=muntah), sediakan cemilan yang tidak bikin mual dan pusing seperti wafer dan minuman favorit. Buah-buahan (seperti salak, pisang, jeruk) dan vitamin C hisap juga sangat cocok untuk selingan bertahan hidup dari jackpot di dalam kapal ini. Apabila merasa sudah sangat mual, cepat-cepat ambil kantong keresek atau segera menepi menuju jendela terdekat atau toilet di belakang kapal, jangan sampai kita merusak suasana kapal dengan jackpot kita.

Ubur-ubur mini
Pertama kali menapakkan kaki di dermaga Pulau Pramuka, kita langsung bisa melihat kejernihan air yang dihiasi dengan ikan-ikan kecil menari bersama ubur-ubur ungu (jika beruntung di musim ubur-ubur, kita bisa melihat ubur-ubur ungu sponge bob bermain di tepian air dermaga) dengan latar belakang bulu babi yang menggetarkan adrenalin. Berjalan kaki, kita menuju homestay untuk beristirahat sejenak. Setelah istirahat shalat makan, kita berganti kostum dan beranjak menuju tempat rental peralatan snorkeling dan diving. Di Pulau Pramuka, banyak agen ekowisata atau unit kegiatan masyarakat yang menyediakan jasa rental dan guide untuk kita mengeksplorasi laut, Elang Ekowisata dan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu misalnya, kita bisa menyewa kebutuhan kita di sana, mulai dari alat-alat snorkeling, scuba dive, ojek kapal, guide/buddy, sampai belanja souvenir.

Kapal kecil masyarakat
Kendaraan yang ada di Pulau Pramuka adalah motor, bentor (becak motor), dan sepeda. Mengingat jalanannya setapak dan luas pulau yang terjangkau dengan jalan kaki selama beberapa jam, maka kendaraan-kendaraan ini sangat dinamis digunakan. Untuk kendaraan dari Pulau Pramuka menuju spot snorkeling atau menuju pulau dan tempat-tempat lain, kita bisa menggunakan ojek (kapal) atau menyewa mini speedboat. Kapal ojek berkapasitas 10-15 orang, sedangkan mini speedboat hanya menampung 5-8 orang.

Bakar ikan mengisi malam
Objek luar Pulau Pramuka contohnya adalah Pulau Panggang yang merupakan pulau terpadat di dunia. Di pulau panggang terdapat kegiatan perekonomian yang beragam khususnya dalam pengolahan hasil laut seperti rumput laut dan ikan air asin. Untuk restoran, ada sebuah restoran terapung di dekat tambak bandeng. Bila waktunya tepat, di tambak ini kita bisa melihat prosesi ikan yang dicabut durinya. Di restoran ini juga tersedia hasil laut seperti ikan, cumi dan udang yang dibekukan dan siap dibawa pulang ke tempat asal kita. Tapi bila tidak mau repot datang ke sini, di Dermaga Muara Angke juga terdapat pasar ikan yang fresh langsung dari laut dengan harga yang lebih terjangkau. Atau bila kita mau mampir, tempat pelelangan ikan juga menyediakan ikan yang enak yang segar, terutama untuk kebutuhan BBQ atau bakar-bakaran ikan pada malam hari setelah seharian bermain.

Warna tangan sebelum snorkeling
Ada yang unik di jajaran Pulau Pramuka-Panggang dan sekitarnya, yakni bila ada maling atau pencuri, cukup dibawa ke Pulau Karya dan diinapkan semalam biar kapok, itu karena Pulau Karya adalah pulau yang isinya didominasi oleh pemakaman penduduk dan hanya ada beberapa bangunan tempat administratif pulau yang tidak dihuni pada malam hari. Namun untuk kita yang sedang berpetualang, dimanapun kita berpetualang, kehati-hatian tetap perlu dijaga.

Berikut adalah tips peralatan yang perlu dibawa untuk memaksimalkan hari-hari di pulau:
©       Sunblock (pelindung dari sinar matahari), sumpah, kulit kita akan jadi headline di tempat asal bila kita tidak memakai pelindung sinar matahari selama liburan di pulau, khususnya bagi yang snorkeling dan diving. Untuk sekedar info, semakin tinggi SPF berarti semakin mahal harga sunblock tersebut.
©       Kacamata hitam (biar gaya dan tidak silau)
©       Topi atau payung (fungsinya sebagai tambahan pelindung sinar matahari dan jaga-jaga bila hujan turun)
©       Obat-obatan pribadi
Warna tangan setelah snorkeling
©       Sandal untuk jalan-jalan (hati-hati sandalnya hanyut)
©       Ponsel pintar lengkap dengan kameranya untuk mengabadikan moment berharga ini dan menginfokannya pada orang-orang terdekat
©       Botol minum, berguna juga saat snorkeling, bisa dikaitkan ke life jacket (pelampung) untuk minum di tengah laut
©       Hanger  pribadi, biasanya sangat berguna saat tak kebagian tempat menjemur pakaian basah

Selain bersenang-senang, pulau-pulau ini juga menyimpan banyak sejarah, tanyalah kepada guide kita tentang sejarah nama-nama pulau, perayaan apa saja yang ada (biasanya ada beberapa perayaan yang menarik untuk diketahui), dan sempatkanlah untuk ikut shalat berjamaah di masjid setempat (bagi yang muslim) untuk mempererat silaturahmi dengan penduduk dan menambah pahala, hehe. And guys, diingatkan lagi ya, Pulau Pramuka dan pulau-pulau lainnya merupakan bagian dari Taman Nasional Kepulauan Seribu, jangan membuang sampah sembarangan terutama di laut, jangan mengambil pasir pantai dan biota-biota lautnya, dan mari kita berperan aktif dalam menjaga kelestarian biota laut.

Untuk dikenang bagi penulis:
Keanekaragaman biota Kepulauan Seribu
Februari 2007 merupakan bulan banjir di Jakarta dan sekitarnya. Laut berarus kencang dan ombak besar membuat kegiatan snorkeling menjadi tidak optimal. Namun hal sebaliknya terjadi pada bulan Agustus 2007 dimana cuaca sangat baik sehingga kami bisa merayakan 17an dengan riang hati. Serunya bermain tarik tambang, mengibarkan bendera, memancing di dermaga dan menikmati jernihnya pemandangan di Pulau Semak Daun membuat liburan di laut semakin berkesan. Senangnya :) :) :)

Salam hangat,
true.ewi@gmail.com
Coral EO 07-10

Sabtu, 01 Januari 2011

PULAU PRAMUKA

Dermaga Pulau Pramuka
(01 Januari 2011)
Bersenang-senang di Pulau Seribu, part 1

Kepulauan seribu (Thousand Island) terbentang di perairan Teluk Jakarta sepanjang 100 mil dengan luas 108.000 Ha. Kepulauan seribu merupakan wilayah kabupaten yang berada di bawah pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dengan dikepalai oleh seorang Bupati yang berkantor di Pulau Pramuka. Setidaknya terdapat 110 gugusan pulau besar dan kecil sebagai pulau wisata, konservasi dan sejarah, menghias panorama di atas permadani biru lautan dengan keanekaragaman baharinya yang unik dan khas. Dari 45 pulau wisata, 6 diantaranya telah dijadikan sebagai ‘pulau wisata’ lengkap dengan sarana dan prasarana yang sangat baik dan telah dikenal sampai ke mancanegara. Kepulauan ini merupakan objek wisata praktis bagi kami yang mencari tempat snorkeling dan diving terdekat dengan Jakarta.

Salah satu nama jalan di Pulau Pramuka
Pulau Pramuka yang termasuk ke dalam Kelurahan Pulau Panggang ini merupakan pusat administrasi dan pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Masyarakatnya sebagian besar berasal dari Bugis, Tangerang dan Jakarta. Nama-nama jalan di pulau ini diambil dari nama ikan dalam bahasa Indonesia seperti jalan ikan nona manis. Tata tempat tinggal dan sanitasi pulau ini cukup baik, sedangkan dalam bidang pendidikan sudah terdapat sekolah dari SD hingga SMA. Sarana prasarana cukup memadai mulai dari masjid, rumah sakit, sekolah, dermaga, TPI (Tempat Pelelangan Ikan), vila dan penginapan bagi pengunjung wisata. 



Salah satu pajangan di museum BTN
Pulau Pramuka memang tak setenar Pulau Bidadari, namun keindahannya tak kalah menggiurkan. Jika berniat ke Pulau Pramuka, kita bisa naik kapal masyarakat dari Muara Angke menembus perjalanan 45 km selama 2-3 jam. Kapal ini merupakan kapal kayu berkapasitas hingga 60 orang dengan tenaga mesin, memang agak berisik, namun cukup nyaman dan menantang untuk mereka yang berjiwa membumi dan petualang. Ongkos kapal dari tahun 2006 hingga tulisan ini dibuat standarnya 33 ribu rupiah (termasuk asuransi 3 ribu rupiah) untuk sekali jalan (Angke-Pramuka). Biasanya kapal berangkat 2 kali sehari, yakni pada pukul 7 pagi dan pukul 1 siang. Life jacket (pelampung) memang tersedia tapi self service, jadi kita harus ambil sendiri di tepian ruang kapal. Life jacket ini bagi mereka yang pertama kali naik kapal pasti jadi incaran untuk keselamatan diri, tapi bagi yang sudah biasa, life jacket dipakai sebagai alas tidur dalam kapal, hehe, pokoknya buatlah diri senyaman mungkin. Bila tidak ingin naik kapal masyarakat, kita bisa menggunakan speedboat atau kapal cepat dari Pantai Marina Ancol. Waktu yang ditempuh jika menggunakan speedboat sekitar 90 menit dan bisa mampir di pulau-pulau sepanjang perjalanan ke Pulau Pramuka seperti pulau onrust (pulau sejarah yang punya benteng di dalamnya), pulau rambut (pulau konservasi burung-burung) dan pulau lainnya. Hanya saja harga sewa kapal ini tidak cocok bagi yang ingin backpacker.

Bantal raja dan bintang lautnya
Setelah sampai di Pulau Pramuka, kita tidak perlu bingung dengan penginapan karena di pulau ini sudah tersedia banyak homestay dengan variatif harga mulai dari 300-500 ribu semalam, tergantung fasilitas dan letak. Harga homestay ini bisa naik tiap tahun tergantung suasana perekonomian di Indonesia. Mungkin yang perlu diperhatikan saat membooking homestay adalah pastikan kita membooking homestay saat tanggal berkunjung sudah fixed agar tidak terjadi kerugian saat pembayaran, karena kalau dibatalkan, kita bisa kena charge 50% dari harga homestay. Selain itu, perhatikan juga akses air minum dan jemuran di homestay. Hehe, jemuran penting buat kita yang sengaja datang ke pulau untuk snorkeling atau diving.

Sunset di Dermaga Pulau Pramuka
Untuk masalah perut, di pulau ini terdapat beberapa warung makan dan juga pedagang keliling. Biasanya di pagi hari ada penjual nasi uduk dan makanan lain yang berkeliling di beberapa titik di jalan-jalan belakang Masjid. Ada juga penjual bakso, nasi padang, warung kopi, tempat beli jus, toko oleh-oleh makanan, dan ada juga homestay yang mengincludekan makan berat dalam jasanya. Kita bisa berkeliling melihat pemandangan sambil mencari makan. Omong-omong soal tempat beli jus, berbeda dengan beberapa pulau lain, Pulau Pramuka memiliki sistem mati nyala listrik pada jam tertentu yakni mati listrik dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore kecuali di tempat beli jus, karena pedagangnya pake diesel, hehe.

Gerbang Pulau Pramuka
Bicara soal pemandangan, pertama kali tiba di dermaga Pulau Pramuka, kita akan disambut oleh gerbang pulau pramuka berupa plang tulisan pulau pramuka yang cukup besar. Siang hari memang terik, tapi gemuruh ombaknya masih oke untuk dinikmati di sepanjang dermaga itu. Suasananya akan berbeda bila sudah senja, karena sepanjang dermaga merupakan spot yang bagus untuk melihat sunset, dan bila malam telah tiba, paling enak duduk-duduk di area itu sambil bakar ikan dan ngopi (kalau aku ngeteh, bakar ikan, dan ngemie kalau masih laper). Belok kanan dari dermaga, kita akan tiba di lapangan sekolah dasar yang juga dekat dengan sisi dermaga yang lain, pernah mencoba mancing di dermaga yang itu, tapi cuma dapat kepiting dan ikan kecil, maklumlah, faktor manusianya.  
Transplantasi karang Pulau Pramuka

Berjalan kembali, kita akan bertemu dengan tempat transplantasi karang, gedung olah raga, ladang bakau (mangrove), lapangan bola, tempat pengolahan sampah, museum Balai Taman Nasional, penangkaran Penyu Sisik (eretmochelys imbricata) yang di kepalai oleh Bapak Salim, pelestarian kupu-kupu, hingga hutan di pantai timur yang jarang dijamah orang. Di tempat penangkaran penyu, pengembangbiakan mangrove, lamun dan juga transplantasi karang, kita bisa berperan serta dalam pelestariannya dengan cara mengeluarkan sebagian rezeki kita untuk membantu perawatannya. Di tempat penyu, apabila penyu-penyu sudah cukup umurnya, mereka akan dilepaskan di tepi pantai, sedangkan pada transplantasi karang, kita bisa menanam karang dan memberinya nama kita, tapi jangan lupa untuk mampir lagi di kemudian hari untuk melihat perkembangannya. Kemudian untuk bakau, kita bisa menanam bakau bersama-sama, kegiatan ini sangat berguna untuk menjaga kelestarian pantai dan laut. Untuk hutan, kita bisa menikmati suara burung besar yang mampir ke Pulau Pramuka dan bila bergeser sedikit ke tepinya, kita bisa menikmati pantai yang berpasir putih, berair jernih, dan dihiasi bakau. Seru deh! Dan untuk mengakhiri perjalanan keliling pulau, kita akan berjumpa dengan tempat pembuatan kapal di dekat dermaga.


Selain pemandangannya, ada yang luar biasa dan membuat kita lebih nyaman di pulau ini yakni keramahan penduduk sekitar yang sering membantu, menyapa dan tersenyum kepada para wisatawan. Memang sudah menjadi kebiasaan penduduk sekitar untuk saling membantu sesama karena hubungan persaudaraan masih sangat dekat antara warga yang satu dan yang lain. Maka jangan heran apabila suatu hari kita kembali lagi ke Pulau Pramuka penduduk pulau ini akan menyapa walaupun kita sudah lupa sama mereka. Oh ya, ada yang perlu diingat, Pulau Pramuka dan pulau-pulau lainnya merupakan bagian dari Taman Nasional Kepulauan Seribu, jangan membuang sampah sembarangan terutama di laut, jangan mengambil pasir pantai dan biota-biota lautnya, dan mari kita berperan aktif dalam menjaga kelestarian biota laut.


Untuk dikenang bagi penulis:
 Kunjungan pertama ke Pulau Pramuka November tahun 2006 adalah saat yang paling tidak terlupakan.
Ubur-ubur ungu sponge bob yang menyambut di dermaga merupakan ingatan berharga bagi penulis. Ada kekaguman tersendiri saat melihat dasar laut beserta biotanya yang menarik hati, ini adalah kali pertama aku berenang bersama nemo. Teringat juga saat terjadi “aksi penyelamatan” pertama yang penulis lakukan pada rekan snorkeling yang terkena bulu babi. Terima kasih untuk event dari Pasatwa FKM UI yang telah membuat penulis terhipnotis oleh pesona laut :).

Salam hangat,
true.ewi@gmail.com
Coral EO 07-10